PKB

Sudut Obrolan (2): Survey Capres, PKB, Menteri Agama, Mahabharata, Pemilihan Puteri Muslimah, Ustadz

1.   Survey oh survey

Di suatu Debat di salah satu stasiun televisi, salah seorang pendukung Jokowi dengan ciri khasnya menyatakan bahwa Jokowi sudah terbukti akan terpilih menjadi Presiden bercermin dari pemilihan gubernur DKI.  Saat itu survey untuk Jokowi sangat rendah, namun akhirnya bisa memenangkan pilkada dan menjadi Gubernur DKI.

Di stasiun televise lain juga terjadi perbincangan tentang pilpres & capres.  Pendukung Jokowi dengan bangga menyatakan bahwa semua lembaga survey menyatakan bahwa hasil survey menunjukkan Jokowi pemenang.  Percaya dan yakin Jokowi akan terpilih karena hampir semua Lembaga survey menunjukkan elektabilitasnya tinggi

Bagaimana nih bang Akbar Feisal (???)

2.  Pembakaran Posko Jokowi

Harus dicari dan dibuktikan siapa yang sebenarnya membakar posko Jokowi karena bisa saja ini anarkhisme kubu Prabowo terhadap Jokowi atau black campaign kubu Jokowi untuk membangun simpati kepada Jokowi dengan menunjukkan kubu prabowo anarkhis karena poster Jokowi di dekatnya tidak dibakar.  Semangat penegak keadilan!

3.   Harga kuda dan Perjanjian Batu Tulis

Di acara Debat di salah satu stasiun televisi menyoroti tentang ingkar janji Megawati dan “Perjanjian Batu Tulis”, pendukung salah satu capres menuding Prabowo yang mengendarai kuda mahal “ berapa tuh harganya”.  Loh bukannya bagus Bro, kita harus pilih Presiden yang kaya, jadi nanti tidak akan korupsi untuk memperkaya dirinya.  Wong udah kaya.  Kalau presiden terpilih nanti “kurang kaya” maka kemungkinan korupsi pasti besar karena ia harus mengganti uang kampanye dan janji-janjinya kepada yang membayarnya pada masa pemilihan.

4.  Transaksi Politik di Kubu Jokowi-JK[1] 

Pengamat politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara mengatakan, transaksi politik di poros Jokowi-JK menguat seiring pernyataan Muhaimin Iskandar yang menyebutkan bahwa Menteri Agama pasti dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).  Menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini kalau pasangan Jokowi-JK menang dalam Pilpres 9 Juli 2014 mendatang  maka jabatan Menteri Agama pasti dari kalangan NU. Dengan demikian statement yang menyatakan bahwa tidak adanya politik transaksi dalam koalisi poros Jokowi-JK, ‘kerjasama tanpa syarat’, jelas kebohongan publik.

Pada pilpres 2014 ini ada 5 parpol berbasis Islam, yaitu PAN, PKS, PBB, PPP dan PKB. Empat parpol PAN, PKS, PBB, PPP berkoalisi dengan Gerindra mendukung Prabowo hanya PKB satu-satunya berkoalisi dengan PDI-P dan mendukung Jokowi.

PKB dilahirkan dari NU tahun 1998.  Pada tahun 1952, NU keluar dari Masyumi (partai Islam) terkait dengan perebutan jabatan Menteri Agama, dan NU mendirikan parpolnya sendiri partai Nahdlatul Ulama.  Dengan penyataan Ketum PKB ini sepertinya “dendam” ini masih membara di tubuh NU.

Dekrit 5 Juli 1959 demokrasi terpimpin Soekarno, Partai Islam terpecah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama yang menilai bahwa sistem demokrasi terpimpin otoriter dan merupakan bentuk penyimpangan dari ajaran Islam dan kelompok kedua yang menilai dukungan terhadap sistem ini sebagai sikap yang realistik dan pragmatik.  NU masuk dalam kelompok kedua, sedangkan Masyumi masuk ke dalam kelompok pertama, dan tahun 1960 Masyumi harus memilih, membubarkan diri atau dinyatakan sebagai partai terlarang.[2]

Transaksi Politik di Kubu Jokowi-JK terindikasi juga dengan terpilihnya JK sebagai Cawapres setelah “alot”nya pencarian Cawapres pendamping Jokowi.  JK adalah Cawapres pilihan Surya Paloh – NASDEM, partai pertama yang berkoalisi dengan PDI-P.

5.  Hiruk Pikuk Pilpres 2014 dan Mahabharata

Dengan hanya dua pasang capres-cawapres yang maju, maka hanya ada dua kubu yang “bertanding” untuk memenangkan calonnya.  Ketika aku menonton kisah Mahabharata di ANTV, aku merasa duel kubu pasangan capres cawapres seperti kisah Mahabharata, 2 kubu Pandawa vs Kurawa.  Kubu Pandawa adalah Prabowo – Hatta dan Kurawa Jokowi – JK.  Jika menonton acara-acara Metro-TV maka sangat terasa Kurawanya Jokowi-JK (Kurawa ada 100/ banyak) sedangkan Prabowo – Hatta seperti Pandawa 5 (sedikit) namun dengan personil intelektual (intelektual muda  PKS).  Do’aku semoga tidak terjadi kekerasan fisik seperti pada kisah Mahabharata melainkan hanya pertarungan strategi dan program membangun Indonesia bermartabat.

6.   Puteri Muslimah Indonesia dan Ustadz

Katanya, ajang Pemilihan Puteri Muslimah Indonesia diadakan sebagai encounter terhadap ajang Pemilihan Puteri Indonesia.  Ajang ini membawa misi beraneka dari keinginan menunjukkan bahwa berjilbab juga “cantik”, berjilbab tetap leluasa berkegiatan (siapa yang bilang tidak leluasa?) sampai  bla .. bla .. bla…

Dulu juga ada seorang ustadz yang memiliki cara pemikiran yang sama untuk mengencounter selebritis.  Ketika itu West live, grup musik Inggeris sedang merajai dunia sehingga foto-fotonya menghiasi tidak hanya dinding kamar tetapi sampai ke dompet sebagaian remaja dan masyarakat Indonesia.  Untuk mengencounter hal itu, sang ustadz berinisiatif menempelkan fotonya dipernik-pernik produknya, maklum ketika itu sang ustadz adalah ustadz kondang dan terkenal.  Seorang teman berkomentar: “ ini mah sama seperti para ustadz kita bilang, mencuci najis dengan urin (air seni)”

Ajang Pemilihan Puteri Muslimah Indonesia yang diadakan untuk encounter ajang Pemilihan Puteri Indonesia, sepertinya sama seperti komentar teman tersebut, mencuci najis dengan urin (air seni).

Al-Qur’an An-Nuur [24]:21. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar…

Al-Qur’an An-Nuur [24]:30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat“.

Ajang Pemilihan Puteri Muslimah Indonesia tidak saja membangkang perintah Allah untuk tidak mengikuti langkah- langkah syaitan (Al-Qur’an An-Nuur [24]:21) tetapi juga tidak mendukung para lelaki beriman untuk  menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya (Al-Qur’an An-Nuur [24]:30)

Islam bukan melarang cantik bahkan tidak melarang kegiatan seperti ajang Pemilihan Puteri Muslimah Indonesia, tetapi seperti muslimah berpakaian ada aturannya, maka setiap apa yang kita lakukan ada aturannya.

Al-Qur’an An-Nuur [24]:1. (ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya.

Jika kegiatan seperti ajang Pemilihan Puteri Muslimah Indonesia, fashion show dan sejenisnya ingin dilakukan maka Allah telah membuat ketentuannya .  Buatlah ajang tersebut hanya ditonton oleh sesama muslimah.

Al-Qur’an An-Nuur [24]:31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Setiap kita melakukan sesuatu hal yang negatif menurut batasan Islam, atau mulut berkata tidak sesuai nurani Islami maka energy negatif akan terpancarkan dari tubuh kita, disadari atau tidak.  Energy ini akan menjadi “neraka” bagi kita dan akan “membakar” kita.

Waallahu’alam bisshawab.

[1] http://www.republika.co.id/berita/pemilu/hot-politic/14/05/27/n67y6t-pengamat-beberkan-bukti-transaksi-politik-di-kubu-jokowijk

[2] Peran Sukarno dalam perpecahan perpolitikan Islam di Indonesia www.muslimdaily.net , http://www.akhirzaman.info/nasional/ipoleksosbud/1296-siapa-sebenarnya-soeharto.html, http://toglu.wordpress.com/2012/09/30/sejarah-pemilu-indonesia-dari-masa-ke-masa/

Kenali Partai Politik Peserta Pemilu 2014 (2): Track Record #CerdasMemilih 

Record Partai: Korupsi 2009 -2014[1], Bolos [2], Kinerja anggota[3]

Image

Image

 

[1] Berita Metro TV (Kamis 13/3/2014) merilis kasus korupsi yg menimpa partai politik. Dari 9 Parpol yg sekarang ada di DPR RI

[2] survei Indonesia Network Election Survey (INES): anggota yang bolos pada sidang paripurnasaat  ulang tahun DPR RI

[3]http://www.dakta.com/2014/04/formappi-luncurkan-raport-kinerja-anggota-dpr/

Sudut Obrolan (1): PKB, Rhoma Irama, Jokowi, JK, Mega dan Ayu Ting2

Obrolan di Angkot

Aku terpaksa ngangkot.   Udah kebayang gerah dan nggak nyamannya.  Ngetem lagi….  Beberapa ibu-ibu tiba-tiba naik.  Wah, kebayang deh berisik dan rumpiannya, tapi… ya lebih baik dari pada ngetemmm…

Begitu naik, ibu-ibu itu udah bla..bla.. bla… Eh, hemm mereka ngomong ‘politik’, ada Jokowi, sang gubernur DKI yang nyapres.  Dari mengkritik Jokowi mereka nyambung cerita Ayu Ting2, Pasar Senen dst dsb.  Menarik juga mendengarnya.  Aku terkagum-kagum dengan komentar mereka.  Kalau mereka nyaleg dan kampanye, pasti deh kepilih.  Ni aku share antara lain cerita mereka.

  1. Jokowi.

Jokowi harusnya gentlemen.  Udah ngomong mau jadi gubernur 5 tahun dan nggak bakalan seperti dia di Solo, eh malah jilat ludah sendiri.  Berapa duit dia dibayar (uihhhh gossip ???). Ni aja, rajin nyowan kemana-mana cari dukungan nyapres.

Kalau ada piala citra untuk pencitraan, maka jokowi pasti dapat yang paling gede.  Sok turun ke wilayah (istilah ibu-ibu: blusukan, aku gak suka istilah ini), ngecek banjir, ngecek macet, pasar Tanah Abang….. mana hasilnya. Ngecek doang…

Inget nggak katanya bisa nanggulangin banjir, mane… rumahku kelelep berkali-kali, lebih parah dari tahun kemaren.  Katanya gusur warga dengan persuasif, tapi liat tuh yang dibantaran kali, digusur seenakya aja.  Bikin gebrakan jago dah, ngerapiin pasar Tanah Abang katanya, tapi masih aja Tanah Abang macet.  Pedagangnya di iming-iming akan dibeginiin-begituin, tapi gak ada.  Pada rugi.

Tuh ditunjukkin Tuhan hatinya gak bener, buat jembatan penghubung dipasar blog G, belum apa-apa rubuh (???).  Mau rapiin pasar Tanah Abang, jangan ada PKL,  noh, pasar Senen terbakar, pedagang pada jualan di kaki lima.  Makanya jangan ngomong yang beda dengan hati, ditunjukkin Tuhan.

Jangan bandingin dengan bu Risma (red: Tri Rismaharini, walikota Surabaya), Jokowi itu nggak ada apa-apanya.  Jauh……. Ngomong aja mau ini, mau itu, tapi mana? Ya ada juga yang di buat, tapi seperti proyek mercusuar (gossip ???).  Cuma dikit sana, dikit sini, biar kelihatan banyak program.  Buat bus pariwisata gratis, noh orang dah kaya pade disubsidi.  Sok Meresmikan ini, meresmikan itu, itukan progam pak Foke.  Katanya nyapres cuti, izin segala ka presiden, eh ntar ngomong, walau nyapres tetap jalanin tugas gubernur resmiin pasar, kan pencitraan…Kita minta aja bu Risma jadi presiden, bla … bla…

  1. Ayu Ting2

Kenapa ya orang sekarang malunya udah pada hilang.  Ayu Ting2 itu kan udah jelas hamil (istilahnya: bunting, hiii serem) dulu baru nikah.  Tapi kok bangga…. amit-amit.  Aku …(bahasanya gak enak) liat di TV.  Kasian tu lakinya (red: suami) dikibuli.  Mau aja tu laki dikerjain.  Kalau aku ketemu dengan si Enji itu, aku bilangin, udah aja lu kan cakep cari aja perempuan lain yang cakep tapi baek dan sholehah.  Ngapain lu nuntut anak itu.  Kata ustad … Anak haram kan ngikut ibunya.  Jadi gak ada waris dari bapaknya.  Kan Ayu Ting2 udah jelas-jelas ngaku anaknya anak haram.  Nama anaknya juga kan gak pake nama lakinya.  Anehnya pakai bin bapaknya Ayu Ting2.  Kali (…..) dengan bapaknya,  hhihihi (uihhhh).  Aliran modern kali bla… bla…

  1. Rhoma Irama

Eh, kita pilih pak haji aja nanti kalau pilpres ya?  Kasian, dikerjain sama PKB,  katanya partai Islam.  Tapi kok kerjanya seperti …… pak haji itu baik sih, padahal udah diingetin, ati2 dikerjain.  Wah, pak haji juga gak mau pasangan dengan Jokowi di pilpres, katanya Jokowi itu ingkar janji, munafik (???). Minta aja suami lu ajuin pak haji jadi capres.  Pasang dengan siapa kek.  Dengan bu Risma aja.  Mantap itu.

(Perjalanan angkot yang satu jam, jadi tidak terasa – hampir aku ke blablasan).

Obrolan di Kampus

1.  Rhoma Irama dan Cak Imin

Mereka merasa PKB/ Cak Imin telah memanfaatkan Rhoma Irama, si Raja Dangdut.  Muhaimin dinilai pintar (bahsa mereka: licik) memanfaatkan JK, Machfud MD dan Rhoma yang cukup disukai masyarakat.  JK dan Machfud MD selalu punya angka yang cukup baik dalam survey-survey capres.  Mereka Salut dengan Rhoma yang legowo, menganggap apa yang telah dilakukannya buat PKB sebagai amal sholeh.    Siapa Cak Imin? Pria yang bernama asli Ahmad Muhaimin Iskandar ini lahir tanggal 24 September 1966.  Nah dari hitung-hitung maka Muhaimin punya karakter sbb:

An-Nur [24]:9 dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar.

Ash-Shaaft [37]:10  akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); Maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang.

(Hehe analisa aja).  Jadi kalau bung Rhoma “merasa dibohongin”, ya begitulah. (Allah Maha Melihat.  Bukankah munafik lebih keras hukumnya dari kafirin?)

2.  Nahdiyin, Marhaenisme dan Marjinalisasi

Mereka mengomentari acara DEBAT di salah satu stasiun televisi.  Seseorang di acara menyatakan kenapa PKB gabung dengan PDI-P yaitu disamping Nahdiyin dan PDI-P punya kesamaan idealisme dan selama ini Nahdiyin dan Marhaenisme dimarjinalkan bla … bla.. bla.  Mereka merasa tidak ada marjinalisasi Nahdiyin dan Marhaen.  Soekarno dan Megawati yang marhaenis pernah jadi Presiden.  Gusdur yang Nahdiyin juga pernah jadi Presiden.   Belum ada presiden Muhammadiyah (loh). Kalau Soekarno dipaksa turun karena Soekarno telah menyimpang dari Pancasila (Demokrasi Terpimpin, NASAKOM, bla.. bla…bla..).

Lalu ada Nahdiyin lain menyatakan, Islam juga telah dimarjinalkan, karenanya barisan Islam merapat ke PDI-P.  Mereka merasa ini over ngomong (red: berlebihan).  Barisan Islam mana? Dari 5 partai Islam, cuma satu, PKB yang ke PDI-P, bla .. bla ..bla…

3.  JK oh JoKowi

Mereka merasa:

–   Mega tidak pantas mendudukkan JK sebagai CAWAPRESnya Jokowi.  Seharusnya Jokowi yang jadi CAWAPRESnya JK.

–   Jokowi dinilai sombong karena menjadikan JK CAWAPRESnya.

–   JK tidak hanya lebih tua tapi lebih berpengalaman dari Jokowi

–   JK punya pengalaman lama jadi pimpinan Negara (10 tahun). Menteri, Menko sampai Wakil Presiden.  Bahkan Menkonya Megawati.  Jokowi cuma punya pengalaman mimpin sebagian kecil wilayah Indonesia, Solo dan DKI (sekitar 5 tahun).

–   JK telah banyak berhasil dalam berbagai bidang: kemanusiaan, perdamaian, pengusaha

–   Uang yang bermain dalam hal ini (gossip???)

–   Memang kalau tanpa JK maka Jokowi cuma OOWI

4.  Janji dan Janji

–   Mega dinilai haus kekuasaan (mengutip perkataan Mega: “PDI-P itu sudah 10 tahun lo tidak berkuasa”), sehingga tega mengingkari janjinya dengan Prabowo (Batutulis bla .. bla .. bla..)

–   Jokowi dinilai sosok yang tidak bisa dipegang omongannya.  Ketika kampanye PILGUB DKI, Jokowi berjanji akan menuntaskan kiprahnya/ periodenya sebagai gubernur DKI  jika terpilih, tetapi sekarang NOL besar.

–   Tidak percaya kalau tidak ada deal politik dengan Nasdem dan PKB. (mengutip pendapat pengamat bahwa saat ini keadaannya masih begitu, tidak mungkin tidak ada deal politik). Terbukti setelah alot cari CAWAPRES untuk Jokowi, yang dipilih jadi CAWAPRES adalah JK dan JK usulan Nasdem.  PKB juga bakal banyak dapat Kursi menteri dan duit ( lihat saja nanti, gossip apa gossip)

–   JK dinilai juga tidak bisa dipegang omongannya.  JK menyatakan akan PULANG KAMPUNG jika tidak terpilih jadi PRESIDEN tahun 2009.  Tapi sekarang ikutan PILPRES.  Berbicara etis dan tidak etis, maka ini lebih tidak etis (????)

5.  Baju & Asal

Tebak-tebakan: kenali asalmu dari pakiannmu:

obrolan diangkot

Lu pernah perhatiin logo PDI-P?  Matanya …… serem, mulutnya ….. cihui

Image

 

 

Ada-ada aja!

(Mereka calon pemimpin masa depan.  Mereka “sangat teliti” menganalisa tetapi para dosen seharusnya mengajarkan pendidkan politik dan pemikiran yang benar agar mereka tidak bergossip)

Kenali Capres – Cawapres 2014 (2): Foto dan Profil Koalisi #Cerdas Memilih

FOTO CAPRES – CAWAPRES & LOGO PARTAI
Image

Temukan perbedaan dari keempat gambar capres – cawapres di atas! 😀

PROFIL  KOALISI

PRABOWO – HATTA

Capres-partai pendukung

JOKOWI – JK 

Capres-partai pendukung-1

NETRAL

Capres-partai pendukung-2

[1] Berita Metro TV (Kamis 13/3/2014) merilis kasus korupsi yg menimpa partai politik. Dari 9 Parpol yg sekarang ada di DPR RI

[2] survei Indonesia Network Election Survey (INES): anggota yang bolos pada sidang paripurnasaat  ulang tahun DPR RI

[3]http://www.dakta.com/2014/04/formappi-luncurkan-raport-kinerja-anggota-dpr/

[4]http://sambelalab.wordpress.com/2010/11/09/pemerintahan-megawati-privatisasi-bumn-ke-tangan-asing-2001-2004